jaga data masyarakat

Siapa yang tidak terkejut mendengar berita peretasan Pusat Data Nasional (PDN) yang terjadi baru-baru ini? Bukan hanya saya, tetapi seluruh netizen di rumah pastilah merasakan kekhawatiran yang sama. Mengapa kita tidak khawatir? 

Di saat kita semua diimbau untuk berhati-hati dalam menjaga data pribadi dari penyalahgunaan, ironisnya, justru negara yang menyimpan data pribadi kita malah dengan mudah diretas oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. 

Bagaimana nasib data pribadi ratusan juta penduduk Indonesia? Apakah ada jaminan bahwa data tersebut tidak akan diperjualbelikan oleh hacker untuk tujuan penipuan?

 

Buat pihak-pihak yang diberikan wewenang menjaga data dari seluruh warga masuarakat Indonesia, janganlahlagi abai dengan keamanan data masyarakat. Karena itu, berikut ini adalah beberapa saran yang dapat diberikan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk mencegah peretasan terhadap data negara di masa depan:

1. Tingkatkan Keamanan Infrastruktur IT

  • Pembaruan Berkala: Pastikan semua sistem operasi, aplikasi, dan perangkat keras diperbarui secara berkala untuk mengatasi kerentanan yang diketahui.
  • Segmentasi Jaringan: Segmentasikan jaringan untuk membatasi akses dan meminimalkan dampak jika terjadi pelanggaran keamanan.

2. Implementasi Kebijakan Keamanan yang Kuat

  • Kebijakan Akses: Terapkan kebijakan akses berbasis peran (RBAC) untuk memastikan bahwa hanya pengguna yang berwenang yang memiliki akses ke data sensitif.
  • Otentikasi Dua Faktor (2FA): Terapkan otentikasi dua faktor untuk semua pengguna yang memiliki akses ke data kritis.

3. Peningkatan Kapasitas SDM

  • Pelatihan Keamanan: Selenggarakan pelatihan rutin untuk semua staf terkait keamanan siber dan praktik terbaik.
  • Sertifikasi Keamanan: Dorong staf untuk mendapatkan sertifikasi keamanan yang diakui secara internasional seperti CISSP, CEH, atau CISM.

4. Peningkatan Deteksi dan Respon Insiden

  • Sistem Pemantauan: Implementasikan sistem pemantauan real-time untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan atau pelanggaran keamanan.
  • Tim Respon Insiden: Bentuk tim respon insiden yang terlatih untuk menangani dan mengatasi insiden keamanan secara cepat dan efektif.

5. Kerjasama dengan Pihak Ketiga

  • Audit Keamanan: Lakukan audit keamanan berkala oleh pihak ketiga yang independen untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan.
  • Kemitraan Strategis: Bekerjasama dengan institusi keamanan siber dan perusahaan teknologi untuk berbagi informasi tentang ancaman dan solusi keamanan terbaru.

6. Perlindungan Data dan Enkripsi

  • Enkripsi Data: Enkripsi semua data sensitif baik dalam penyimpanan maupun saat transmisi.
  • Manajemen Kunci: Implementasikan manajemen kunci enkripsi yang aman dan efektif.

7. Kebijakan Backup dan Pemulihan

  • Backup Rutin: Lakukan backup data secara rutin dan simpan di lokasi yang aman dan terpisah.
  • Rencana Pemulihan: Miliki rencana pemulihan bencana yang teruji untuk memastikan data dapat dipulihkan dengan cepat jika terjadi insiden.

8. Penguatan Regulasi dan Penegakan Hukum

  • Regulasi Ketat: Perbarui dan tegakkan regulasi terkait keamanan siber dan perlindungan data.
  • Penegakan Hukum: Tingkatkan penegakan hukum terhadap pelanggaran keamanan siber untuk memberikan efek jera.

9. Edukasi dan Kesadaran Publik

  • Kampanye Kesadaran: Laksanakan kampanye kesadaran publik tentang pentingnya keamanan siber dan bagaimana melindungi data pribadi.
  • Pelatihan Keamanan Siber: Berikan pelatihan dan sumber daya kepada masyarakat tentang praktik keamanan siber yang baik.

Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini, Kementerian Kominfo dapat memperkuat pertahanan siber negara dan mencegah peretasan terhadap data negara di masa depan.

 

foto: indotelko.com