Mencapai Kemabruran: Tujuan Utama Ibadah Haji

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, menekankan pentingnya menjaga kemabruran haji, yang merupakan tingkat tertinggi dan capaian ideal dalam ibadah haji. Ia mengajak seluruh jamaah haji Indonesia untuk memanfaatkan momentum puncak ibadah haji dalam menjaga dan merawat kemabruran tersebut.

Momentum Wukuf di Arafah: Puncak Kepasrahan

Prof Haedar menyoroti prosesi wukuf di Arafah sebagai momen penting bagi setiap jamaah untuk sepenuhnya menundukkan diri di hadapan Allah SWT. Menurutnya, kemabruran tidak hanya sekadar pencapaian fisik, tetapi juga pencapaian spiritual yang mendalam. "Nabi bersabda, tidak ada balasan yang lebih pantas dari haji yang mabrur selain surga," ujarnya dalam pernyataannya di Jakarta, Sabtu.

Menghayati Ibadah Haji Secara Mendalam

Seluruh proses ibadah haji, baik rukun wajib maupun sunahnya, seharusnya tidak berhenti pada aspek syariat atau formalitas semata. Prof Haedar menekankan pentingnya menjadikan ibadah haji sebagai energi rohani yang mampu membangun kesalehan diri secara optimal. Kemabruran, lanjutnya, akan diukur dari kualitas diri sebagai insan mukmin.

Menjadi Pribadi yang Mabrur dan Muhsin

Haji mabrur, menurut Haedar, harus tercermin dalam kepribadian yang bertaqwa dan menjadi muhsin. Ia berpesan kepada para jamaah agar menjadikan ibadah haji sebagai tonggak penting dalam hidup, untuk naik tingkat menjadi insan yang ihsan, muttaqin, dan shaleh. Ini berarti senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT, berbuat kebajikan, dan berbuat ihsan terhadap sesama dan lingkungan.

Menjaga Kemabruran Sepanjang Hayat

Kemabruran harus dijaga terus menerus sepanjang hayat, bukan hanya dalam momen ibadah haji. Prof Haedar mengingatkan bahwa tidak perlu haji berkali-kali jika kemabruran yang telah dicapai tidak dipelihara dengan baik. "Kemabruran itu harus dijaga terus menerus sepanjang hayat," tegasnya.

Pesan untuk Jamaah Calon Haji Indonesia

Haedar Nashir juga berpesan agar para calon jamaah haji Indonesia mampu merawat nilai-nilai kemabruran dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, mereka bisa menjadi insan yang diberi jalan terbaik di hadapan Allah SWT.

Dengan memahami dan mengamalkan pesan ini, setiap jamaah dapat memastikan bahwa ibadah hajinya tidak hanya sah secara syariat, tetapi juga membawa dampak positif yang berkelanjutan dalam kehidupan mereka sebagai Muslim yang taat.

 

IHRAM