Bukit Shafa dan Marwa adalah dua bukit bersejarah yang menjadi saksi perjuangan Siti Hajar mencari air untuk putranya, Nabi Ismail. Peristiwa ini diabadikan dalam ibadah sa’i dan disebutkan dalam Al-Qur’an. Imam Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menganjurkan untuk membaca ayat berikut ketika menaiki bukit Shafa dan Marwa saat ibadah haji.

 إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ ۖ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا ۚ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ

Innash shafaa wal marwata min sya’aairillaahi faman hajjal baita aw i’tamara falaa junaaha ‘alaihi an yaththawwafa bihimaa, waman tathawwa’a khairaan fainnallaaha syaakiran ‘aliimaa.

Artinya: "Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui."

Mengenal Bukit Shafa dan Marwa

Di jantung Masjidil Haram, Mekkah, berdiri kokoh dua bukit kecil bernama Shafa dan Marwa. Kedua bukit ini, meski tidak tampak megah, menyimpan sejarah panjang dan makna mendalam bagi umat Islam. Di sinilah jejak perjuangan Siti Hajar, ibunda Nabi Ismail, terukir indah dalam ritual ibadah sa’i, salah satu rukun haji dan umrah.

Sejarah Shafa dan Marwa

Kisah Shafa dan Marwa berawal ketika Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah SWT untuk meninggalkan istrinya, Siti Hajar, dan putranya yang masih bayi, Ismail, di lembah tandus tanpa air dan tumbuhan. Siti Hajar, dalam keputusasaan, berlari bolak-balik antara Shafa dan Marwa mencari air untuk Ismail yang kehausan. Perjuangan gigih ini membuahkan keajaiban dari Allah SWT dengan memancarkan mata air Zamzam dari bawah kaki Ismail.

Makna dan Keutamaan Sa’i

Kini, sa’i di Shafa dan Marwa menjadi pengingat bagi umat Islam tentang perjuangan Siti Hajar dan keajaiban Allah SWT. Saat melaksanakan sa’i, jamaah haji dan umrah berjalan bolak-balik antara Shafa dan Marwa sebanyak tujuh putaran, mengikuti jejak Siti Hajar yang mencari air untuk Ismail. Ritual ini bukan hanya tentang ibadah fisik, tetapi juga meneladani keteladanan Siti Hajar dan menumbuhkan rasa syukur atas limpahan rahmat Allah SWT.

Shafa dan Marwa tak hanya menjadi saksi bisu perjuangan Siti Hajar, tetapi juga menjadi tempat bertemunya jutaan umat Islam dari seluruh penjuru dunia. Di sini, mereka bersatu dalam ikatan iman dan keyakinan, mengukuhkan rasa persaudaraan dan saling mendoakan dalam kesederhanaan dan penuh makna.

Penutup

Demikian penjelasan terkait doa ketika menaiki Bukit Shafa dan Marwa. Semoga bermanfaat dan dapat meningkatkan kekhusyukan serta kesadaran spiritual dalam melaksanakan ibadah haji dan umrah.

 

BINCANG SYARIAH