Nasional Corruption Watch (NCW) tengah mengawasi Calon Presiden (Capres) 2024, Prabowo Subianto, terkait kegagalannya dalam mengelola proyek Food Estate atau Lumbung Pangan Nasional (LPN).
Proyek LPN menjadi mandat Prabowo sejak menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Hanifa Sutrisna, Ketua Umum DPP NCW, menyatakan bahwa Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan gagal mengelola proyek Food Estate, menyebabkan kerugian negara sekitar Rp 6 triliun.
"Hanifa menyerukan agar Prabowo Subianto mundur sebagai calon presiden, menilai bahwa capres 2024 ini tidak mampu menjalankan tugasnya sebagai menteri. "Ada program yang diduga bermasalah secara hukum dan gagal, malah didaulat menjadi bacapres 2024-2029, seharusnya mundur atau tidak maju," ujarnya.
Hanifa menunjukkan kekecewaannya terhadap proyek pembelian pesawat jet bekas di Kementerian Pertahanan. Meskipun terdapat kabar bahwa pesawat tersebut atau skuadron yang sama akan dihibahkan ke Indonesia pada periode pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Prabowo Subianto memilih untuk membelinya. Hanifah mengajukan permintaan kepada aparat penegak hukum untuk menyelidiki proyek-proyek yang dijalankan oleh Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.
Hanifah menyatakan bahwa masih banyak sosok anak bangsa yang dapat menjadi presiden selain Ketua Umum Partai Gerindra tersebut. "Apa tidak ada anak bangsa yang lebih cakap dan mampu lagi?," tambahnya.
Sebelumnya, Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presidennya setelah mendapatkan dukungan dari delapan partai politik di Koalisi Indonesia Maju (KIM).
0 Komentar