Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Pertanyaan mengenai ciri kelompok radikal adalah hal yang penting, terutama dalam situasi saat ini di mana kelompok-kelompok tersebut masih berusaha memperluas pengaruh mereka, bahkan di tengah pandemi. Untuk itu, mari kita coba merunut pandangan Yusuf al-Qardhawi, seorang cendekiawan Muslim, mengenai ciri-ciri kelompok radikal yang terkait dengan Islam.
Klaim Kebenaran Absolut: Kelompok radikal sering kali meyakini bahwa pandangan mereka adalah satu-satunya kebenaran. Mereka mungkin menganggap diri mereka sebagai utusan Tuhan dan menolak menerima pandangan orang lain. Ini bisa berujung pada konflik ideologis dan bahkan fisik dengan kelompok lain, termasuk pemerintah. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan masyarakat, pemimpin agama, dan penegak hukum.
Menganggap Hal-hal Sunnah sebagai Wajib: Kelompok radikal sering mempraktikkan keagamaan secara berlebihan. Mereka mungkin memanjangkan jenggot, memakai pakaian tertentu, atau mengamalkan tindakan-tindakan lain yang mereka yakini sebagai wajib. Terkadang, pandangan ini tidak sesuai dengan prinsip-prinsip akidah dan perilaku yang benar, menciptakan kesenjangan antara keyakinan dan tindakan, agama dan politik, serta hukum ilahi dengan hukum manusia.
Kasar dalam Berinteraksi dan Berdakwah: Kelompok radikal seringkali mengabaikan metode bertahap dalam berdakwah dan bersikap kasar dalam berinteraksi. Islam sendiri mengajarkan nilai-nilai seperti saling menghormati, toleransi, dan kelembutan terhadap orang lain, termasuk non-Muslim. Berperilaku kasar dan memaksa pendapat mereka sendiri bukanlah ajaran Islam yang sejati.
Mudah Mengkafirkan Orang Lain: Kelompok radikal sering dengan mudah mengkafirkan orang yang berbeda pandangan atau tindakan dengan mereka. Mereka cenderung mendeskreditkan orang lain dan menyebut mereka sebagai kafir. Ini adalah tindakan yang mereduksi kompleksitas ajaran Islam yang sebenarnya menghormati kebebasan beragama.
Dalam menghadapi kelompok radikal, sangat penting untuk memahami ciri-ciri tersebut, terutama melalui wawasan Yusuf al-Qardhawi, dan menghindari pandangan-pandangan yang berlebihan serta tindakan yang merugikan. Kita harus menciptakan masyarakat yang aman, damai, dan toleran. Wallahu a’lam.
sumber BINCANG SYARIAH
0 Komentar