Saya adalah seorang nasabah pinjaman online (pinjol) AdaKami yang mengalami keterlambatan pembayaran selama 4 hari. Kejadian ini mengungkapkan sisi gelap dari praktik penagihan utang yang dilakukan oleh seorang debt collector yang mengaku bekerja untuk AdaKami. Pengalaman ini sangat tidak etis dan membuat saya merasa tidak nyaman.
Pada tanggal 13 September 2023, pukul 08.00 pagi, saya menerima panggilan telepon dari seorang debt collector yang mengatasnamakan AdaKami. Saya sangat terkejut dengan sikapnya yang agresif dan ancamannya yang tidak masuk akal. Dia mengancam bahwa jika saya tidak segera melakukan pembayaran sebelum pukul 13.00, dia akan menghancurkan karir saya. Tentu saja, ini adalah tindakan yang sangat tidak etis dalam penagihan utang.
Kejadian berikutnya semakin membuat saya terguncang. Pada pukul 13.30, saya mendapatkan informasi dari seorang rekan kerja bahwa ada komentar buruk yang menghina dan mencemarkan nama baik saya di akun media sosial tempat saya bekerja. Komentar tersebut sangat merendahkan martabat saya dan tentu saja sangat tidak pantas.
Yang lebih mengkhawatirkan lagi, pada pukul 16.25, saya menerima teror berupa pengiriman makanan yang saya sama sekali tidak pernah pesan. Ini bukan hanya tindakan tidak etis, tetapi juga membuat saya merasa tidak aman dan terganggu secara emosional.
Hingga saat ini, tanggal 15 September 2023, pihak yang bersangkutan masih terus menghubungi saya melalui pesan WhatsApp (WA) dengan cara yang sangat membabi buta. Hal ini tidak hanya mengganggu saya secara pribadi, tetapi juga mengganggu produktivitas kerja saya.
Kejadian ini adalah contoh nyata dari praktik penagihan utang yang tidak etis dan merugikan konsumen. Saya berharap pengalaman saya ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak terkait untuk menjalankan praktik penagihan utang yang lebih manusiawi dan etis."
Ella Wibowo Kebumen, Jawa Tengah
0 Komentar