Tanaman herbal telah lama dikenal memiliki potensi untuk membantu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
Dalam studi yang diterbitkan dalam Journal of Ethnobiology and Ethnomedicine, sebanyak 37 tanaman telah dilaporkan sering digunakan dalam pengobatan diabetes di Bangladesh.
Beberapa tanaman yang paling sering digunakan antara lain Coccinia indica, Azadirachta indica, Trigonella foenum-graecum, Syzygium cumini, Terminalia chebula, Ficus racemosa, Momordica charantia, dan Swietenia mahagoni.
Meskipun demikian, penggunaan tanaman herbal untuk mengatasi masalah gula darah haruslah menjadi bagian dari pendekatan yang lebih komprehensif dalam pengobatan diabetes.
Penting untuk diingat bahwa meskipun tanaman herbal dapat memberikan manfaat, penggunaannya sebagai satu-satunya metode pengobatan diabetes tidak disarankan.
Menurut American Diabetes Association (ADA) Standards of Medical Care in Diabetes tahun 2022, belum ada bukti yang cukup kuat untuk mendukung penggunaan tanaman herbal atau suplemen sebagai pengobatan utama diabetes.
Namun, dalam beberapa kasus, tanaman herbal dapat membantu meredakan gejala diabetes dan mengurangi risiko komplikasi.
Tetapi, sebelum mengambil langkah untuk mengonsumsi tanaman herbal, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter yang merawat diabetes Anda. Berikut adalah beberapa tanaman herbal yang sering digunakan untuk menurunkan gula darah, beserta manfaatnya:
Lidah Buaya: Penelitian telah menunjukkan bahwa lidah buaya dapat membantu melindungi dan memperbaiki sel beta di pankreas yang memproduksi insulin. Selain itu, lidah buaya juga dapat meningkatkan kadar insulin, melindungi terhadap penyakit ginjal diabetes, depresi, dan kecemasan dengan mengurangi stres oksidatif, serta meningkatkan kesehatan mata.
Pare: Ekstrak pare telah terbukti dapat menurunkan gula darah.
Kayu Manis: Konsumsi kayu manis dalam jumlah tertentu dapat meningkatkan kadar gula darah, kolesterol, dan trigliserida, terutama pada penderita diabetes tipe 2.
Ginseng: Tanaman ginseng, baik yang berasal dari Asia maupun Amerika, dapat membantu menurunkan gula darah pada penderita diabetes.
Kunyit: Kunyit mengandung senyawa kurkumin yang dapat meningkatkan kontrol gula darah dan membantu mencegah penyakit.
Biji Fenugreek: Penelitian menunjukkan bahwa fenugreek dapat mengontrol gula darah pada penderita diabetes tipe 2.
Psyllium: Psyllium, serat dari biji tanaman Plantago ovata, telah digunakan secara historis untuk mengobati diabetes dan dapat membantu mengontrol gula darah serta menurunkan kolesterol.
Tulsi (Kemangi Suci): Kemangi suci sering digunakan dalam pengobatan tradisional diabetes di India dan dapat meningkatkan sekresi insulin.
Bunga Milk Thistle: Milk thistle dapat mengurangi resistensi insulin pada penderita diabetes tipe 2 yang juga memiliki penyakit hati.
Bawang Putih: Bawang putih memiliki potensi untuk menurunkan glukosa darah, meningkatkan sekresi insulin, dan memperlambat degradasi insulin.
Labu Ivy (Coccinia indica): Labu Ivy mengandung sifat mimetik insulin, yang dapat meniru fungsi insulin, tetapi perlu penelitian lebih lanjut.
Daun Ara (Ficus carican): Daun ara telah digunakan dalam pengobatan diabetes di Spanyol dan Eropa Barat Daya, dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa dapat memfasilitasi penyerapan glukosa.
Jahe: Jahe telah digunakan dalam pengobatan tradisional selama ribuan tahun dan memiliki potensi untuk menurunkan kadar gula darah.
Meskipun tanaman herbal dapat memberikan manfaat, penting untuk diingat bahwa pengobatan diabetes haruslah berdasarkan konsultasi medis dan didukung oleh metode pengobatan yang terbukti secara ilmiah. Artikel ini menyarankan agar pembaca selalu mengonsultasikan penggunaan tanaman herbal dengan dokter yang merawat diabetes mereka.
0 Komentar