Geli juga mendengar kabar kisruh di pengadilan kasus HRS. Lebih-lebih membaca komentar netizen yang menganggap kasus yang menyeret HRS hanya dibuat-buat. 

Yang paling menggelikan, bahkan setiap ada kasus yang melibatkan orang yang disebut "ulama", selalu muncul kalimat provokatif 'penistaan ulama'.

Duh. Apa mereka belum paham, kekuasaan pengadilan itu merupakan kekuasaan yudikatif, diluar kekuasaan eksekutif yang dimiliki presiden. Mereka sekolah, gak sih?


Presiden gak bisa ikut campur urusan Pengadilan.


Hakim adalah orang paling berkuasa di Pengadilan. 


Hakim adalah wakil Tuhan di bumi yg tugasnya memutus perkara secara adil.


Bodoh, jika hakim takut Presiden.


Secara hakiki, dibaratkan kaki kanan hakim itu ada di pinggir surga, sedangkan yg sebelah kiri ada di pinggir neraka. 

Jika hakim sengaja berbuat tidak adil, itu sama artinya dia menjebloskan dirinya sendiri ke dalam kubangan api neraka.


Jadi, patuhi saja maunya hakim, seperti yg dilakulan sahabat Nabi Umar bin Khattab.


Keadilan itu bukan semata adil menurut diri Anda sendiri.