Takut menjadi carrier atau silent spreader adalah salah satu kekhawatiran yang muncul akibat pandemi. Modeler penyakit menular Georgetown University Shweta Bansal menyatakan, ada bukti bahwa SARS-CoV-2 (COVID-19) memiliki kemampuan untuk menyebar secara diam-diam.[1] Fokus kita selama ini adalah mengisolasi pasien yang menunjukkan gejala. Namun, beberapa penelitian menunjukan seseorang dengan gejala ringan atau tanpa gejala bahkan bisa ikut menyebarkan virus. [2]
Apa itu silent spreaders?
Silent spreaders bisa dibagi menjadi tiga kategori: asymptomatic, pre-symptomatic, dan very mildly symptomatic (gejala sangat ringan). Ahli epidemiologi Kent State University Tara C. Smith mengatakan, asymptomatic merupakan orang yang memiliki virus aktif dalam tubuh, namun tidak menunjukkan gejala sama sekali.[3] Walau sampai saat ini belum ada penularan asymptomatic yang terdokumentasi, World Health Organization (WHO) menegaskan bahwa tidak menutup kemungkinan penularan tetap bisa terjadi. [4]
Tipe kedua dari silent spreaders adalah pre-symptomatic, yakni orang-orang yang telah terinfeksi, namun belum menunjukkan gejala. Rata-rata periode sejak terpapar virus hingga munculnya gejala adalah 5-6 hari, dan bahkan mencapai 14 hari. Dari 1-3 hari sebelum muncul gejala, orang di fase pre-symptomatic bisa terdiagnosis positif COVID-19 sehingga mereka berpotensi menyebarkan virus.[5] Sekitar 75% pasien positif COVID-19 dalam fase pre-sympthomatic baru menunjukkan gejala, seperti batuk, kelelahan, demam, dan lain-lain dalam tes berikutnya di waktu yang berlainan.[6] Seperti halnya dengan asymptomatic, tipe kasus ini ditemukan dari penelusuran kontak dan investigasi berdasarkan cluster kasus. [7]
Tipe ketiga merupakan orang-orang bergejala sangat ringan, namun masih melakukan kontak langsung dengan orang lain. Jika spreader tipe ini masih melanjutkan aktivitas sehari-hari di ruang publik dalam kondisi batuk atau demam ringan, ada potensi mereka telah menyebarkan penyakit ini. [8]
Bagaimana virus menyebar jika tidak muncul gejala?
Penelusuran kontak dilakukan oleh ahli epidemiologi, namun investigasi itu tidak dapat menunjukkan bagaimana cara penyebaran dari satu orang ke orang lainnya. Penularan langsung dapat berupa sentuhan fisik melalui tangan yang telah terkontaminasi virus. Cara tidak langsung bisa melalui objek yang telah terpapar virus, seperti tisu atau pegangan pintu. Kedua penularan ini berbahaya, jika tangan menyentuh bagian mata, hidung, dan mulut. Pasien asymptomatic dan pre-symptomatic dalam hal ini juga bersin atau batuk, namun tidak dalam jumlah yang signifikan, sehingga transmisi virus masih mungkin terjadi. [9]
Lakukan langkah pencegahan dan perlindungan
Kita tidak perlu menunggu munculnya gejala baru mulai bertindak. Penelitian telah menunjukkan adanya potensi penyebaran bahkan dari orang-orang yang tampak sehat. Untuk itu Centers for Disease Control and Prevention menyarankan untuk menggunakan masker kain di ruang publik. Penggunaan masker kain dapat membantu menahan transmisi virus ke orang lain. Dengan atau tanpa gejala, kamu bisa mencegah penyebaran virus dengan mempraktikkan physical distancing dan menggunakan masker.
Menjaga diri dengan tetap terus waspada dan membuat langkah antisipasi serta pencegahan bagi diri sendiri dan keluarga tercinta adalah prioritas utama saat ini, salah satunya dengan memiliki perlindungan dari asuransi FWD LooP yang tidak hanya memberikan manfaat perlindungan kesehatan rawat inap, penyakit kritis, kecelakaan dan meninggal dunia, selain itu ada investasinya juga yang 100% premi di investasikan sejak tahun pertama. Jangan bingung cara belinya karena agen FWD Life akan membantu kamu untuk proses pembeliannya. Cari tahu lebih lanjut di agen dibawah ini!
[1] https://www.npr.org/sections/goatsandsoda/2020/04/13/831883560/can-a-coronavirus-patient-who-isnt-showing-symptoms-infect-others
[2] https://health.clevelandclinic.org/studies-show-carriers-with-mild-or-no-symptoms-are-key-part-of-covid-19-spread/
[3] https://www.npr.org/sections/goatsandsoda/2020/04/13/831883560/can-a-coronavirus-patient-who-isnt-showing-symptoms-infect-others
[4] https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/situation-reports/20200402-sitrep-73-covid-19.pdf
[5] https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/situation-reports/20200402-sitrep-73-covid-19.pdf
[6] https://www.npr.org/sections/goatsandsoda/2020/04/13/831883560/can-a-coronavirus-patient-who-isnt-showing-symptoms-infect-others
[7] https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/situation-reports/20200402-sitrep-73-covid-19.pdf
[8] https://www.npr.org/sections/goatsandsoda/2020/04/13/831883560/can-a-coronavirus-patient-who-isnt-showing-symptoms-infect-others
[9] https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/02786826.2020.1749
0 Komentar