Cucu Nabi ?

Membaca sejarah Islam.itu bagian dari belajar agama juga. Lha bagaimana kita bisa belajar agama Islam yg berdasar Quran dan Hadits kalau sejarahnya kedodoran. Dgn belajar sejarah, kita akan tahu asal usul suatu surat dlm Quran diwahyukan ke Nabi Muhammad SAW. 

Dengan belajar sejarah Islam kita tahu bahwa seluruh muslim di dunia itu adalah satu keturunan Nabi karena agamanya. 

Bagaimana dgn yg mengaku masih keturunan seperti cucu dll. Perlu dijelaskan bahwa CUCU NABI ITU BUKAN NABI. ANAK NABI JUGA BUKAN NABI. 

Nyatanya Abu Lahab yg paman Rasul Allah inipun dimasukan dlm neraka. Jadi tidak jaminan keturunan nabi yg tidak mengikuti adab dan perilaku islami Rasul otomatis masuk surga.

Apalagi kalau bicara keturunan langsung Rasul Allah Muhammad SAW.

Nabi Muhammad punya tiga putra. Dua dari istri pertamanya, Khadijah. Satu dari Istri, Mariah Qibtiyah. 

Tetapi takdir bagi ketiga putra Rasul itu tidak berumur panjang. Dua putra dari istrinya Khadijah yaitu Abul Qasim, meninggal dalam usia dua tahun. Abdullah, meninggal dunia setelah lahir beberapa hari. 

Sementara dari istrinya Mariah Qibtiyah, putranya bernama Ibrahim meninggal dalam usia 16 bulan. 

Seandainya ketika Nabi Muhammad wafat punya putra yang ditinggalkannya, sejarah khilafah 4  mungkin tidak akan pernah ada. 

Artinya, dengan tidak adanya putra nabi penerusnya maka sumber fitnah dikemudian hari terhadap Islam tidak terjadi. Tidak akan ada orang mendewakan keturunanya dan bahkan mengangkatnya sebagai nabi atau imam besar.

Mengapa ?
Secara budaya Arab atau penganut adat patriakat, garis keturunan itu ada pada pria, bukan wanita. Hasil penelitian Genetika di abad modern sekarang, memang membuktikan bahwa meski anak mewarisi DNA dari ayah dan ibu, namun GEN  ayah lebih dominan. 

Itu sudah dibuktikan dalam riset Genetika yang dilakukan oleh team  University of North Carolina’s School of Medicine. 

Bahkan penelitian yang dilakukan Corry Gellatly dari Newcastle University, ternyata Sperma laki-laki menentukan jenis kelamin bayi. Jadi kalau boleh disimpulkan prialah pembawa dan penentu faktor keturunan.

Lantas mengapa ada orang mengatakan dia keturunan Nabi Muhammad, bahkan meng claim mereka sebagai cucu Nabi?

Fakta sejarah yang ada adalah Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein, yang adalah keturunan Sayyidah Fathimah Azzahra yang merupakan putri Nabi yang bersuamikan Ali Bin Abi Thalib. 

Nah ini disebut dengan keturunan jalur Nasab. Padahal jalur Nasab ini secara genetik bukanlah keturunan Nabi tetapi Ali Bin Abi Thalib.

Tapi ada juga yang tidak ada kaitanya dengan Fatimah namun mereka dianggap sebagai pewaris Nabi. Siapa mereka itu? ya para ulama besar, yang selain alim juga mengamalkan ilmunya. Ini disebut dengan jalur sebab. 

Argumen bahwa para ulama itu sebagai pewaris Nabi ada banyak hadith dan Al Quran yang menerangkan itu. 

Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk bisa dianggap Habib dengan cara mengikuti jejak perilaku Nabi khususnya akhlak beliau, seperti jujur, berprasangka baik, tidak melakukan perbuatan maksiat, tidak membukan aib orang lain dan tidak mencampuri urusan orang lain, hospitality atau ramah, mengerjakan amar ma’ruf nahi munkar tetapi dengan cara yang ma’ruf. Kalau tidak, dia bukan siapa siapa.

Nabi memang sang messenger atas lahirnya Islam, yang kemudian hari melahirkan dinasti besar di bawah panji Islam. Namun tidak ada hubungannya dengan keluarga Nabi. 

Keagungan Rasul dan Islam tidak ternoda dengan drama politik kekuasaan yang membawa Panji Islam. Bagaimanapun itu bukan islam. Itu tetaplah politik yang bisa saja menghalalkan segala cara.  

Dalam sejarah Islam, cucu Nabi bernama Hasan meninggal karena diracun oleh lawan politiknya. Adiknya Husein meninggal di Padang Karbala oleh pasukan Yazid bin Muawiyah. 

Bahkan menantu Nabi Ali Bin Abi Thalib, ayah dari Husein dan Hasan meninggal karena dibunuh oleh lawan politiknya. Yang membunuh keluarga Nabi juga orang islam. Yang menginginkan kekuasaan atas nama Islam. Tapi itulah politik.

Diambil dari time line Babo dan saya tambahkan sedikit pada bagian paragraf awal.


Waris Sukiswati,
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10223198254453584&id=1499874361