Buat saya dan teman-teman seusia saya atau generasi setelah saya, mungkin tak pernah merasakan, mengalami, atau bahkan memahami suasana kebatinan yang terjadi 72 tahun lalu. Kita semua mengetahuinya dari buku-buku sejarah atau cerita-cerita yang ada.

Ketika itu, para pemuda katanya begitu ngotot ingin agar Bung Karno segera  memerdekaan Indonesia, bahkan ketika itu mereka sempat melakukan penculikan Bung Karno dan Bung Hatta. Bung Karno tetap pada pendiriannya, bahwa kemerdekaan Indonesia baru akan diumumkan pada 17 Agustus.

"Mengapa diambil tanggal 17 Agustus? Mengapa tidak sekarang atau tanggal 16 Agustus?" tanya Sukarni, salah seorang pemuda yang mendesak Bung Karno.

Dijawab, "Saya seorang yang percaya pada mistik. Saya tidak dapat menerangkan secara pertimbangan akal mengapa tanggal lebih memberi harapan. Angka 17 adalah suci. Orang Islam salat 17 rakaat sehari, Jumat hari suci."
Nah, tepatnya di tanggal 17 Agustus 1945, 72 tahun lalu itulah Kemerdekaan Indonesia diumumkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta. Tahukah Anda? Ketika itu Bung Karno dalam keadaan tidak sehat.


Tanggal 17 Agustus 1945, bertepatan dengan hari Jumat, juga bersamaan dengan bulan suci Ramadhan. Bung Karno sepertinya kelelahan dengan aktivitas beberapa hari sebelumnya sehingga kondisi kesehatannya terganggu.

“Pating Greges,” kata Bung Karno di Pagi 17 Agustus 1945, seperti yang diungkap Roso Daras dalam blognya!


Dirgahayu ke-72 Republik Indoesia! Merdeka!