Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Tips Promosi UKM Lewat Aplikasi WhatsApp

WhatsApp sering dipakai untuk transaksi bisnis


Menurut Inilah.com, ada pergeseran dalam penggunaan aplikasi perpesanan WhatsApp, dari perpesanan untuk komunikasi pribadi bergeser untuk transaksi bisnis.

Khususnya pemilik usaha kecil menengah (UKM) yang banyak mengandalkan platform digital tersebut untuk untuk berkomunikasi dengan calon pembeli saat menawarkan produknya.

Hal ini diungkap oleh Project Leader ukmindonesia.id Dewi Meisari. Oleh karena itu, Dewi membagikan sejumlah tips bagi para pemilik UKM saat melakukan promosi produknya lewat WhatsApp.

"Pertama, jangan mengirim banyak foto karena akan merepotkan customer harus mengunduh," ujar Dewi dalam briefing virtual program '100 UKM Juwara'.

Dewi memberikan alternatif yang lebih nyaman, yakni memakai tools WhatsApp katalog. Menurut Dewi, para pemilik UKM cukup hanya mengirim link, sehingga calon pembeli tidak perlu mengunduh.

Dewi juga melihat banyak admin UKM yang tidak mengelola kontak konsumen dengan rapi. Oleh karena itu, Dewi mengharapkan pelaku UKM bisa mengelola kontak dengan mencadangkan penyimpanan ke email (Google contact), sehingga akan mempermudah migrasi data kontak di beberapa perangkat admin.

Sementara itu bagi konsumen sendiri, mengelola kontak dengan baik dan menghadirkan nuansa komunikasi personal, dan itu dapat membuat konsumen merasa diperlakukan spesial dan loyal.

Dewi juga berpesan agar para pelaku UKM jangan dengan mudahnya menjawab 'tidak bisa', 'tidak tahu', atau 'tidak ada' yang justru menutup peluang pendapatan yang mungkin muncul.

Mengatakan hal demikian, menurut Dewi, juga dapat memberikan kesan 'tidak butuh' kepada konsumen, sehingga bisa mematikan 'hasrat membeli' yang sempat muncul.

Selain itu, menurut Dewi, para pemilik UKM perlu memberikan jawaban yang memuaskan sekaligus mengedukasi. Salah sartu caranya, agar pemilik bisnis membuat QnA (question & answer) standar atau FAQ (frequently asked questions) untuk memberi kesan profesional dan memudahkan proses edukasi SDM/karyawan baru.

QnA standar juga bisa disusun untuk mengoptimalkan up-selling untuk meningkatkan kuantitas pembelian produk yang sama, misalnya dengan memberikan bebas ongkir untuk pembelian minimal jumlah tertentu.

Terakhir, pemilik bisnis juga harus dapat menyusun QnA untuk cross-selling dalam upaya meningkatkan jumlah pembelian dengan menawarkan produk lain. Misalnya, ketika konsumen sudah memesan, namun belum membayar, admin dapat menawarkan produk lain.

sumber: INILAH.com

Posting Komentar

1 Komentar

  1. mantap.,
    https://lixmedia.blogspot.com/
    https://galleryadnan.blogspot.com/
    https://arabitzone.blogspot.com/

    BalasHapus