Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Alexis Ditutup, Praktik Prostitusi Online Bisa Semakin Merebak


Penutupan Alexis secara total oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan karena ditemukannya pelanggaran, seperti praktik prostitusi dan perdagangan manusia. 

Menurut Anies seperti dikutip Detik.com (27/03/2018), ada enam unit usaha Alexis yang ditutup total, terdiri dari restoran, karaoke, dan bar.

Penutupan Alexis ditanggapi sepele oleh Ketua fraksi Partai NasDem DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus. Menurutnya, penutupan Hotel Alexis merupakan hal biasa.

"Karena menurut saya, penutupan ini adalah hal yang biasa saja. Tidak istimewa dan harusnya itu kelas camat dan wali kota sudah cukup," kata anggota dewan Komisi D itu seperti dikutip CNNIndonesia.com (28/03/2018).

Apa yang dilakukan Anies Baswedan tentu saja tidak menjawab sepenuhnya penyakit masyarakat di Jakarta. Boleh jadi, semua tempat yang dicurigai sebagai sarang prostitusi ditutup, tapi semua itu tidak membuat para pelaku atau konsumennya kehilangan akal untuk melampiaskan nafsu syahwatnya.
Foto: Seorang muncikari prostitusi online berinisial N (45) yang beroperasi di Apartemen Kalibata City ditangkap oleh polisi. (Vino-detikcom)


Hal ini bisa dilihat dari penangkapan mucikari prostitusi online di Apartemen Kalibata City, seperti dimuat di laman Detik.com (25/01/2018).



Dengan kata lain, menutup tempat-tempat prositusi yang tampak di depan mata, bukanlah hal yang sulit. Namun, perlu juga diwaspadai munculnya tempat-tempat prostitusi baru yang semakin sulit ditelusuri karena transaksinya dilakukan secara online.

Dalam dunia maya, praktik-praktik protitusi tampak semakin liar. Lihat saja di aplikasi Twitter, netizen begitu mudah mendapatkan wanita yang diinginkannya. Misalnya, dengan melakukan pencarian berdasarkan tagar tertentu, seperti #Bisyar atau #BisyarJakarta maka akan bermunculan wanita-wanita yang menjajakan sex secara online. Duh!

Meskipun begitu, mereka akan berhati-hati karena dikhawatirkan mereka menjadi korban jebakan aparat yang menyamar.

Untuk menanggulangi penyakit masyarakat, tentu saja diperlukan kerja sama antara pihak kepolisan, Pemda, aparat terkait, dan juga para ulama atau rohaniawan.

Tanpa adanya kerja sama, mustahil Jakarta terbebas dari prostitusi yang memang sudah ada sejak manusia diciptakan.

Lebih lengkap, bisa baca di sini!




Posting Komentar

0 Komentar