Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Selamat Jalan, Mbah!

Mbah Marijan, Kapanlagi.com
Awalnya, saya menganggap Mbah Marijan adalah sosok kontroversial. Mengapa? Karena dia pernah diminta turun meninggalkan kawasan Gunung Merapi yang tahun 2006 dalam keadaan bahaya, tapi beliau tidak mau. Beliau tidak mau meninggalkan tugas yang diembannya dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dan baru turun ketika diperintah Sri Sultan Hamengkubowo X. Salut, beliau tetap "menjaga" Merapi meskipun menurut pandangan "awam" dalam keadaan berbahaya.

Seperti cara pandang masyarakat Jawa, yang masih mengganggap benda-benda mati seakan hidup dan perlu dijaga, dirawat, dimandikan atau disucikan adalah hal yang hanya bisa dilihat dan dirasakan oleh mata batin mereka. Sampai saat ini, tak bisa kita elakan, kita masih menyaksikan acara penyucian keris atau benda-benda pusaka  yang terjadi di Kraton Jogja atau Solo, atau bahkan di Keraton Cirebon.

Artinya, apa yang dilakukan Mbah Marijan, bukanlah sekadar tanggung jawab atas titah yang dia dapatkan dari Sang Raja, tapi tanggung jawab yang dia emban sebenarnya untuk masyarakat banyak. Kita belum bisa melihat makna di balik sikapnya, selama kita masih belum bisa menyelami kehidupannya.

Selamat jalan Mbah Marijan, semoga mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya. Amien.

Posting Komentar

0 Komentar